Selasa, 23 April 2019

Rangkuman Sistem Komputer Tentang Sistem Bilangan


Rangkuman BAB 1 (Sistem Komputer)

SSistem Bilangan

 
Materi : Pengertian dan Gambaran umum sistem bilangan.


 














A. Pengertian Sistem Komputer

Sistem komputer adalah jaringan elemen-elemen yang saling berhubungan, berbentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dan sistem tersebut. Tujuan pokok sistem komputer adalah mengolah data untuk menghasilkan informasi. Ada beberapa elemen-elemen yang sistem komputer, yaitu hardware, software, dan brainware.

1.       Hardware (perangkat keras) adalah peralatan di sistem komputer yang secara fisik terlihat dan dapat dijamah, seperti monitor, keyboard, dan mouse.
2.       Software (perangkat lunak) adalah program yang berisi perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Ada tiga bagian utama dari software :
    1. Sistem operasi : DOS, Linux, Windows, dan Mac.
    2. Bahasa pemrograman : Visual Basic, C++, Pascal, Java, dan Visual C.
    3. Aplikasi : MS Office, Antivirus, Winamp, dan Mozilla.
3.       Brainware adalah manusia yang terlibat dalam mengoperasikan serta mengatur sistem komputer.

Ketiga elemen sistem komputer tersebut harus saling berhubungan dan membentuk satu-kesatuan. Hardware tanpa adanya software maka tidak akan berfungsi seperti yang diharapkan, hanya berupa benda mati saja. Software yang akan mengoperasikan hardwarenya. Hardware yang sudah didukung oleh software juga tidak akan berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikanya.


1. Kemampuan Komputer

Kemampuan komputer yang menakjubkan adalah kecepatannya. Komputer dapat melakukan operasi dasar seperti penjumlahan atau pengurangan dalam waktu yang sangat cepat, yaitu dalam satuan millisecond, nanosecond, atau picosecond. Komputer yang paling cepat dapat melakukan operasi dalam waktu picosecond. Kemampuan komputer lainnya adalah kapasitas memori, yakni kemampuan penyimpanan data komputer. Satuan memori komputer dinyatakan dengan byte.

Satuan Memori
Kapasitas
1 Byte
8 Bit atau 1 karakter
1 KB ( kilobyte)
1024 Byte
1 MB (megabyte)
1024 KB atau 1.048.576 byte
1 Gb (gigabyte)
1024 MB atau 1.048.576 KB atau  1.073.741.824 byte
1 Terabit
1.099.511.627.776 Bit atau 137.438.953.472 Byte

2. Siklus Pengolahan Data

Suatu proses pengolahan data terdiri dan 3 tahapan dasar yang disebut dengan siklus pengolahan data (data processing cycle), yaitu input, processing, dan output.


Input adalah masukan, yang berupa data-data yang dimasukkan (diinput) ke dalam komputer. Input bisa berupa huruf, pemindaian (scanning) gambar, scanning barcode, scanning kartu magnetik atau RFID, hasil foto, suara / rekaman, dan lain-lain. Processing adalah pengolahan data itu sendiri, yang dilakukan oleh sistem komputer. Output adalah keluaran yang disajikan oleh komputer. Output ini dapat berupa tampilan di layar monitor, hasil cetak, file data di media penyimpan (harddisk/Flashdisk).

A.      Blok Input. 
Bagian blok ini merupakan pintu masuk dari sistem komputer, berfungsi untuk menerima seluruh aktifitas masukan dari pengguna secara langsung maupun tidak langsung (dapat berupa peralatan atau mesin yang lain diluar sistem).

B.      Blok Proses. 
Bagian blok ini merupakan pusat proses pengolahan dari berbagai data masukan yang diberikan oleh pengguna. Selanjutnya hasil proses akan disalurkan ke pengguna secara langsung atau tidak langsung melalui blok output. Proses yang dilakukan oleh bagian ini sebagian besar merupakan hasil perhitungan maupun logika secara digital dalam bentuk besaran-besaran listrik dalam rangkaian elektronik yang sangat kompleks. Besaran-besaran listrik digital ini selanjutnya digambarkan sebagai kode bilangan biner maupun hexadesimal. Kode-kode inilah yang selanjutnya menjadi kode perintah bagi mesin pemroses ini untuk menjalankan seluruh perintah yang diberikan kepadanya. Kode perintah ini juga dikenal sebagai bahasa mesin (machine language).  Jadi pada bagian blok proses hanya dapat menjalankan pengolahan data sesuai dengan  perintah-perintah yang diberikan kepadanya. 


C.      Blok Output. 
Pada bagian ini merupakan perantara antara blok proses dengan pengguna untuk melihat atau mengambil hasil proses.

B. Gambaran Umum Sistem Bilangan

Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dan suatu sistem fisik. Sistem bilangan digunakan dalam pengoperasian suatu mesin digital. Sistem bilangan tersebut berupa sistem Biner, Oktal, Desimal, dan Heksadesimal. Masing-masing bilangan mempunyai sejumlah lambang bilangan tertentu yang disebut Radix. Radix adalah banyaknya suku angka atau digit yang dipergunakan dalam suatu sistem bilangan.

a.)    Sistem Bilangan Desimal
Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam simbol bilangan berbentuk 10 digit angka, yaitu 0, 1 , 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Sistem bilangan desimal menggunakan basis atau radiks 10 . Bentuk nilai suatu bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) atau pecahan desimal (fraction decimal). Integer desimal adalah nilai desimal yang bulat.

Absolut value merupakan nilai muilak dari masing-masing digit di bilangan. positionvalue (nilai tempat) merupakan penimbang atau bobot dan masing-masing digit bergantung pada posisinya,yaitu bemilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.

Posisi digit ( dari kanan )
Nilai Tempat
1
2
3
4
5
100 = 1
101 = 10
102 = 100
103 = 1000
104 = 10000

a.)    Sistem Bilangan Biner
            
Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2 yang hanya mempunyai 2 digit yaitu 0 dan 1. 0 dan 1 disebut sebagai bilangan binary digit atau bit. Bilangan biner ini digunakan sebagai dasar kompetensi digital. Bobot faktor untuk bilangan biner adalah pangkat / kelipatan 2.

Sistem bilangan biner menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka, yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan biner menggunakan basis 2 .

Nilai tempat sistem bilangan biner merupakan perpangkatan dan nilai 2 sebagai berikut.




Posisi digit ( dari kanan )
Nilai Tempat
1
2
3
4
5
20 = 1
21 = 2
22 = 4
23 = 8
24 = 16

Atau dapat juga dituliskan dalam bentuk persamaan:
               
a n-1 2 n-2 + a n-2 2 n-2 + …… + a 0
 
 






Pada dasamya, komputer baru bisa bekerja jika ada aliran listrik yang mengalir di dalamnya. Aliran listrik yang mengalir memiliki dua kondisi, yaitu kondisi ON dan OFF. Berdasarkan hal tersebut  dibuat perjanjian bahwa kondisi ON diberi lambang 1 (angka satu) dan kondisi OFF diberi lambang 0 (angka nol).

Seluruh data yang berupa angka, abjad ataupun karakter spesial kemudian ditulis dalam rangkaian kombinasi 0 dan 1, misalnya angka 5 ditulis dalam bentuk 101. Pabrik komputer membuat seluruh terjemahan ini dalam bentuk rangkaian elektronik yang tersimpan di dalamnya.

Dengan demikian, seandainya kita kemudian memasukkan tulisan yang berbunyi ―HELLO‖ melalui keyboard, tulisan ini secara otomotis akan diterjemahkan ke dalam.
bentuk 1 dan 0 oleh komputer.

Agar bisa dibaca oleh manusia, hasil terjemahan ini kemudian diterjemahkan kembali ke dalam bentuk dan huruf ataupun angka seperti asalnya kemudian ditampilkan melalui layar monitor sehingga dapat dimengerti oleh pengguna computer.

Karena hanya memiliki 2 angka dasar, yairu 0 dan 1, maka sistem bilangan semacam ini kemudian dikenal sebagal sistem bilangan Biner (Binary Number). Untuk perbandingan, sistem bilangan yang telah kita kenal disebut sebagai sistem bilangan desimal. Disebut bilangan desimal karena memiliki angka dasar yang berjumlah 10, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. 

Sistem bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dan suatu sistem fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan oleh manusia adalah bilangan desimal. Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 jenis sistem bilangan yang dikenal yaitu sistem bilangan desimal (decimal number system), bilangan biner (binary number system), sistem bilangan oktal (octal number system), dan sistem bilangan heksadesimal (hexadesimal number system). Sistem bilangan menggunakan bilangan dasar atau basis (base atau disebut juga radiks) tertentu. Basis yang dipergunakan masing-masing sistem bilangan bergantung pada jumlah nilai bilangan yang digunakan.

Sistem bilangan desimal dengan basis 10 (deca berarti 10), menggunakan 10 macam simbol bilangan.

Sistem bilangan biner dengan basis 2 (binary berarti 2), menggunakan 2 macam simbol bilangan.

Sistem bilangan oktal dengan basis 8 (octal berarti 8), menggunakan 8 macam simbol bilangan. 

Sistem bilangan heksadesimal dengan basis 16 (hexa berarti 6 dan desimal berarti 10), menggunakan 16 macam simbol bilangan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar