Umat Islam di
seluruh dunia akan memperingati Isra Miraj pada
tanggal 27 Rajab 1440 H, tepatnya pada Rabu 3 Maret 2019.
1.
PENGERTIAN
Diperingati setiap tahun, masih banyak yang belum mengetahui
arti Isra Miraj sebenarnya. Arti Isra Miraj menurut
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir menjelaskan, isra (اسرى) atau
sara (سرى) artinya adalah perjalanan di malam hari.
Secara istilah, Isra adalah perjalanan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam pada suatu malam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil
Aqsa di Palestina.
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ
لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي
بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ
الْبَصِيرُ
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada
suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
(QS. Al-Isra‘: 1)
Mi’raj secara bahasa artinya adalah naik. Secara istilah
adalah naiknya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke Sidratul Muntaha. Dalam
Al Qur’an, mi’raj ini disinggung dalam surat An Najm.
وَلَقَدْ رَآَهُ نَزْلَةً أُخْرَى
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
عِنْدَ سِدْرَةِ الْمُنْتَهَى
عِنْدَهَا جَنَّةُ الْمَأْوَى
إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى
مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى
لَقَدْ رَأَى مِنْ آَيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil Muntaha. Di
dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil
Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. Penglihatannya (muhammad) tidak
berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya
dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling
besar.” (QS. An-Najm: 13-18)
Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Wahbah Az Zuhaili
menjelaskan bahwa sidratul muntaha adalah tempat tertinggi di langit yang
menjadi batas ujung pengetahuan dan amal aktifitas para makhluk. Tidak seorang
makhluk pun mengetahui apa yang ada di belakangnya.
“Tempat
ini diserupakan dengan as sidrah yang artinya pohon nabk karena mereka
berkumpul di bawah teteduhannya. Di dekat sidratul muntaha ada surga Al Ma’wa
yakni tempat tinggal arwah orang-orang mukmin yang bertaqwa,” terang Syaikh
Wahbah Az Zuhaili.
2.
HIKMAH
ISRA MI’RAJ
Adapun hikmah dari peristiwa Isra Mi’raj adalah
sebagai berikut :
1) Setelah
cobaan datang silih berganti, bahkan Rasulullah mengalami
tahun duka cita, Allah memberinya tasliyah (hiburan) dengan isra miraj ini.
2) Rasulullah memilih
susu untuk beliau minum sebelum mi’raj lalu Jibril memujinya. Ini menguatkan
bahwa Islam adalah agama fitrah dan kesucian.
3) Shalat Rasulullah bersama
para Nabi di Baitul Maqdis menunjukkan kedudukan beliau sebagai pemimpin para
Nabi.
4) Sesungguhnya
Masjid Al Aqsha memiliki kaitan erat dengan Masjidil Haram. Masjid Al Aqsha
merupakan tempat isra’ Rasulullah dan
kiblat pertama umat Islam. Karenanya umat Islam harus
mencintai Masjid Al Aqsha dan mempertahankannya dari segala upaya penjajah
Yahudi yang hendak mencaplok dan merobohkannya.
5) Urgensi
shalat dan kedudukannya yang agung. Jika perintah lain cukup dengan wahyu
melalui Malaikat Jibril, perintah shalat langsung diturunkan Allah kepada
Rasulullah tanpa perantara Jibril. Shalat ini pula yang menjadi inti tasliyah
(hiburan) bagi hamba-Nya.
6) Rasulullah hendak
mencapai fase baru yakni hijrah dan mendirikan negara Islam di
Madinah. Maka Allah memurnikan barisan dakwah dengan isra miraj. Orang-orang
yang tidak kuat aqidahnya dan mudah goyang keyakinannya, mereka murtad setelah
diberitahu tentang isra miraj. Adapun yang imannya kuat, mereka justru semakin
kuat imannya.
7) Keberanian Rasulullah SAW sangat
tinggi dalam berdakwah dengan menyampaikan isra miraj kepada mereka. Meskipun
mereka tidak akan percaya bahkan mencemooh dan mengolok-olok, Rasulullah tetap
menyampaikan
3.
PERBEDAAN
ISRA MI’RAJ
Seringkali masyarakat
menggabungkan Isra Mikraj menjadi satu peristiwa yang sama. Padahal sebenarnya
Isra dan Mikraj merupakan dua peristiwa yang berbeda. Dalam Isra, Nabi
Muhammad "diberangkatkan"
oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa. Lalu dalam Mi'raj Nabi Muhammad dinaikkan ke
langit sampai ke Sidratul Muntahayang merupakan tempat tertinggi. Di sini Dia
mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
4. PENGARUH ISRA MI’RAJ
Bagi umat Islam,
peristiwa tersebut merupakan peristiwa yang berharga, karena ketika inilah
salat lima waktu diwajibkan, dan tidak ada nabi lain yang mendapat perjalanan
sampai ke Sidratul Muntaha seperti ini. Walaupun begitu, peristiwa ini juga dikatakan
memuat berbagai macam hal yang membuat Rasullullah sedih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar