Fungsi warna ini merupakan komponen
penting dalam teori warna dan komponen ini menjadi dasar dalam membentuk
warna-warna lain. Sebelum membuat suatu desain, desainer harus menentukan
dahulu desain tersebut akan dicetak atau hanya dipresentasikan melalui media
monitor. Mengapa?
Karena warna CMYK dan RGB akan
menghasilkan hasil yang berbeda ketika ditampilkan dalam bentuk visual di
monitor dan ketika dicetak.
Lalu bagaimana cara mengatasi ini?
Langkah pertama adalah mengetahui
perbedaan dari warna CMYK dan warna RGB. Warna CMYK adalah singkatan Cyan,
Magenta, Yellow, and Black. Warna CMYK sering digunakan untuk percetakan karena
tinta dipercetakan terdiri dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black.
Warna CMYK sendiri masih memantulkan
sedikit warna di RGB.
1.
Warna Cyan memantulkan warna red
2.
Warna Magenta memantulkan warna green
3.
Warna Yellow memantulkan warna blue
Sedangkan warna RGB merupakan warna
Red, Green, dan Blue. Ketiga warna ini menghasilkan kecerahan warna yang lebih
terang daripada CMYK.
Karena itu warna RGB sangat baik
digunakan untuk presentasi visual di monitor. Bagi para desainer grafis, warna
RGB-lah yang sering digunakan. Namun, seandainya mau dicetak akan lebih memakai
warna CMYK.
Bagaimana jika file sudah dalam
bentuk RGB?
Jika kita sudah berada ditempat
percetakan berarti kita harus menerima resiko turunnya warna saat di print.
Persamaan dan perbedaan CMYK dan
RGB.
·
Persamaannya:
CMYK dan RGB itu sama-sama warna
primer.
·
Perbedaannya:
-
RGB merupakan warna-warna primer yang digunakan
pada monitor. Jadi, RGB lebih digunakan untuk desain yang nantinya ditampilkan
ke media layar monitor. Jika RGB dicampur semua akan menghasilkan warna putih.
-
CMYK merupakan warna primer yang paling banyak
digunakan pada printer.
-
CMYK lebih digunakan untuk desain yang nantinya
ditampilkan ke media cetak.
-
Jika warna CMYK dicampur semua, akan
menghasilkan warna hitam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar